Minggu, 25 Juli 2010

Despicable Me


Hellow, Summer!!

Sudahkah dompet Anda terkuras demi lembaran tiket film-film musim panas Hollywood??? Sudahkah nonton Eclipse?? Kalo belum, Alhamdulillah… jangan lihat deh, mending juga nonton aksi kebut-kebutannya Inspektur Vijay di film India... Ah, sudahlah, namanya juga selera...


Jadi, hm... sudah nonton Despicable Me? Kalo belum, kasian banget... Heheee... Serius, ini film animasi 3D yang sangat menghibur, sekaligus merugikan saya. Kenapa? Ceritanya bermula berminggu-minggu yang lalu. Saya ngga tau kalo film ini ternyata larisnya minta ampun. Karena waktu itu demam vampir melankolis masih menghantui seluruh studio XXI di Surabaya, maka saya dan seorang teman, santai aja mo ngantri film animasi. Saya beli pop corn. Si Teman ngantri tiket. Sampe antrian depan, kami berdua melotot melihat jam tayang Despicable Me sudah dicoret.


“Sudah penuh,” kata si Mbak XXI.

Saya dan Temen cuman bisa melongo kayak orang bodoh, apalagi pop corn sudah di tangan.. hiiihh, salah apa kami berdua?!! Alhasil, kami cuman duduk di lobi studio ngeliatin orang seliweran sambil ngemil pop corn sampai habis, bicara ngalor ngidul sampai bibir terasa asin, lalu... lalu pulang deh.


Maka, saya tambah penasaran. Ada apa dengan Despicable Me? Kenapa laris banget? Kemana perginya pamor Edward Cullen yang lebih nyata dibandingkan dengan sebuah film animasi?? Saya memang ngga pernah nonton trailernya, baca reviewnya juga belum. Cuman sekilas ngeliat posternya pas buka-buka Cinemags milik sepupu saya. Dan lagi saya sudah ketinggalan Toy Story 3, saya ngga mau kelewatan film animasi ini lagi.


Besoknya, dengan nawaitu yang lebih nawaitu, saya dan Teman akhirnya mendapatkan tiket nonton film yang bertagline Superbad Superdad itu, dua deret dari bangku paling depan. Huahaha, mampus deh…



Di buka dengan lagu berjudul sama, dinyanyikan oleh Pharrell Williams, penyanyi bergenre Hip Hop, film ini bercerita tentang sesosok pria bernama Gru, yang sangat terobsesi menjadi perampok terjahat di dunia. Dia dibantu oleh Dr. Nefario, seorang ilmuwan tua yang pendengarannya udah ngga beres, beserta ribuan Minion sebagai pasukannya. What is Minion?? Yap, sebuah robot yang konon berasal dari biji jagung, berwarna kuning, kadang bermata satu, bermata dua, bermata juling, kadang gendut, kadang kurus. Yang jelas mereka ini pinter tapi bego, konyol tapi loyal pada majikannya, mau diapain aja, disuruh apa aja sama si Gru, mereka dengan bodohnya mau. Tapi ya itu, dalam melaksanakan tugas, mereka menggunakan inisiatif sendiri. Cara yang bikin perut Anda kram karena kebanyakan ketawa.


Gila, Budheee... Minion sungguh hiburan!! Mereka punya bahasa sendiri, entah bahasa apa, yang jelas saya cuman bisa memahami kata, ”Papoy, Papoy...” yang artinya adalah toy; mainan. Walopun jumlahnya ribuan, tapi si Gru ini sangat hapal nama-nama pasukannya.


Cerita bermula ketika Gru sirik melihat seorang perampok-entry-level bernama Vector. Aslinya sih nama dia Victor, tapi nama itu dianggap kurang gaul, terlalu cupu, makanya dia ganti jadi Vector. Lelaki kurus ramping yang selalu make kostum oranye mirip bajunya Bruce Lee ini berhasil mencuri satu Piramida dari Mesir. Dia lalu menggotong Piramida itu ke Amrik, ditaruh di belakang rumahnya, dan dicat sekenanya menjadi piramida biru.. Haha, Firaun bisa murka kali ya? Oh iya, Vector ini tinggal di rumah yang sangat keren, bergaya minimalis-futuristik dan di bangun di atas kolam berisi hiu, widih.. Beda dengan kediaman Gru yang mirip rumah hantu.


Nah, selama ini Gru sendiri belom pernah nyuri benda-benda yang segitu hebatnya, palingan cuman patung Liberty aja, miniatur maksudnya. Maka, dia dan pasukannya, bertekad untuk menjadi tukang colong nomer satu, dimana semua TV pasti akan menyiarkan berita pencurian itu, tidak lain dan tidak bukan adalah mencuri bulan. See? I know semua ini khayalan tingkat tinggi. Tapi semua berasa sah-sah saja di sini...


Untuk melancarkan aksinya mencuri bulan, Gru harus bisa mengambil The Shrink Ray yang disimpan di rumah Vector. The Shrink Ray adalah semacam senjata yang bisa meminimalisir ukuran benda. Kalo di komik Doraemon dikenal dengan Senter Pengecil, hehe... Jadi nanti The Shrink Ray ini akan diarahkan pada bulan, sehingga ukurannya jadi mini kayak bola bekel dan bisa dibawa turun ke bumi.


Nah, karena berkali-kali, Gru and The Minion gagal masuk ke rumah unik Vector akibat pengamanan yang super lebay, maka dia menyusun plan B ketika tahu ada tiga bocah yang berhasil menjajakan kue dan masuk ke rumah itu. Gru lalu memasang tampang pria baik-baik berprofesi dokter gigi, kemudian mengajukan diri penjadi orang tua untuk mengadopsi tiga bocah yang memang penghuni panti asuhan itu.


Si tiga bocah lucu ini, Agnes, Edith, Margo awalnya sangat hepi luar biasa karena pada akhirnya ada yang mengadopsi mereka, bakal ada yang membacakan dongeng, lalu mengecup kening dan mengucapkan selamat malam sebelum tidur. Ah, impian itu lalu sirna ketika mereka tahu bakal tinggal di rumah hantu. Selanjutnya, silahkan nonton sendiri :)


Eniwei, Despicable Me ini mungkin memang tidak se-sarat makna Up ato Wall-E. Tapi sungguh, para pasukan Minion yang begonya ngga abis-abis, lalu kepolosan Agnes, kelebayan Vector dan Gru, menjadikan film ini adalah hiburan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.


Oh iya, saya baru menemukan situs ini. Di sini, kalian para penggemar Papoy, bisa merancang Minion sendiri. Buat iseng-iseng aja sih. Hehee... Ini punya saya. Namanya July, karena... mmm... karena sekarang memang bulan July...

Okelah, selamat menonton! Selamat menikmati summer movies sampe kere!

3 komentar:

  1. Papoy...
    Gw nonton berkali2 ga bosan..

    BalasHapus
  2. halah posting jadul, tp berhubung muncul di live trafic feed yaudah cm nambah info aja. sebagai praktisi & pengamat animasi tulen *halah :p
    yg saya tahu ini pilem revolusioner dr segi produksinya. more eco-friendly katanya. krn pake server IBM teknologi terbaru yg hemat listrik sampe 40% untk proses "rendering".
    lengkapnya bisa dibaca disini http://2dayblog.com/2010/07/12/despicable-me-made-from-green-technology/

    BalasHapus