Sejauh ini saya hanya punya satu kenalan yang memiliki nama 'cukup' panjang dan aneh: Rikianarsyi Arrasyidinta N Wiranto Putri. Adalah seorang gadis Bandung yang saya kenal dari Ayos.
Suatu hari di kamar, sambil tidur-tiduran nonton gosip, saya iseng bilang pada si Rikian yang kebetulan sedang berada di Jember, "Rik, orang kan biasanya ambil kuliah S2, S3 tuh buat manjang-manjangin namanya.. lah menurutku, kamu cukup sampai S1 aja, namamu uda sebegitu panjangnya kayak rel."
Saya lupa nanya, huruf N dalam namanya itu berkepanjangan apa. Jangan-jangan NKRI! Buset.
Then, dua minggu yang lalu saya traveling ke Pulau Sapudi. Pulau yang masih mempercayai adanya kuda terbang dan emas sebesar kuda (eh, serius ini!). Di sana, saya dan travelmates menginap di rumah seorang paranormal bernama Pak Harto. Huheeheee jodoh itu emang susah ditebak! Mimpi apa saya kok bisa nginep di kediaman dukun.
Nah, si Pak Harto ini memiliki 3 orang anak. Yang pertama bernama Sultan si pendiam, yang kedua Nanda yang bulu matanya lentik, yang terakhir Jinggan. Sepertinya sih, tampak luar, itu adalah sebuah nama biasa.
Saya iseng aja nanya pada si bungsu, "nama panjang Jinggan siapa sih?"
Lalu si kecil berambut keriting ini menghela napas, tampak berpikir keras. Jari jemarinya mulai menghitung serangkaian nama yang keluar dari mulutnya.
Haha.. apakah saya dibodohin? Ketika tau bahwa ada sembilan nama yang dia sebut.
"Ken Ayu Dewi Rengganis Luh Jinggang Diah Pitaloka..."
Oke, saya missed satu nama. Saya lupa, tapi yang saya ingat semua berjumlah sembilan, karena saya bertanya berkali-kali.
"Nama Nanda siapa?" lanjut saya. "Kalau Sultan?" Haaa... saya ngga tau diri. Ini namanya penyiksaan. Mungkin saya bisa dituntut KPAI kalo menyuruhnya mengeluarkan serentetan nama-nama unik yang belum pernah saya denger sebelumnya. Lalu saya suruh mengulanginya lagi. Lalu saya cerita ke temen-temen saya, dan mereka akan bertanya langsung pada Jinggan. Muwahhaaa.. maafkan, Mbak Puput... *saya ngga tau kenapa nama saya berubah menjadi Mbak Puput di Pulau Sapudi ini...*
Well, ternyata ketiga bocah Sapudi ini sudah menurunkan reputasi Rikian!! Mungkin karena Pak Harto sendiri orangnya nano-nano -misterius, aneh, unik, ngga jelas, absurd- maka beliau tidak akan rela jikalau anak-anak kecilnya hanya bernama sesimpel Dwi Putri, seperti saya, haha.... Dan dari sekian banyak nama yang disebut, saya hanya bisa ingat satu nama, si Tengah-Nanda yang menurut saya keren sekali: Aruki. Sounds soooo alien. Japanese alien. Hehe.. Just like Kal-el Coppola Cage, anak om Nicolas Cage, yang diambil dari nama Kripton-nya Clark Kent, si Superman. Repot banget jadi anak seleb.
Si 'Aruki' ini juga yang selalu rajin mengingatkan saya untuk berlibur kembali ke Sapudi suatu hari nanti. Waah, rasanya gimanaaaa gitu terdengar di telinga saya. Apalagi dia menyatakan sebanyak tiga kali... Haha... Apalagi juga, ketika saya ingat rasanya naik rodeo boat dari Kalianget ke Sapudi... Waseeek...
Well, Aruki... gosipnya kamu punya 'kemampuan' lebih seperti Pak Harto, yaa semoga bermanfaat pada tempat yang semestinya, em.. sejujurnya sih, kalo boleh saya bilang, lebih asik jadi fotografer lhooo daripada dukun togel :)
*postingan-desperate-housewives karena bikin note tentang perjalanan Sapudi ngga jadi-jadi... poor me..
Suatu hari di kamar, sambil tidur-tiduran nonton gosip, saya iseng bilang pada si Rikian yang kebetulan sedang berada di Jember, "Rik, orang kan biasanya ambil kuliah S2, S3 tuh buat manjang-manjangin namanya.. lah menurutku, kamu cukup sampai S1 aja, namamu uda sebegitu panjangnya kayak rel."
Saya lupa nanya, huruf N dalam namanya itu berkepanjangan apa. Jangan-jangan NKRI! Buset.
Then, dua minggu yang lalu saya traveling ke Pulau Sapudi. Pulau yang masih mempercayai adanya kuda terbang dan emas sebesar kuda (eh, serius ini!). Di sana, saya dan travelmates menginap di rumah seorang paranormal bernama Pak Harto. Huheeheee jodoh itu emang susah ditebak! Mimpi apa saya kok bisa nginep di kediaman dukun.
Nah, si Pak Harto ini memiliki 3 orang anak. Yang pertama bernama Sultan si pendiam, yang kedua Nanda yang bulu matanya lentik, yang terakhir Jinggan. Sepertinya sih, tampak luar, itu adalah sebuah nama biasa.
Saya iseng aja nanya pada si bungsu, "nama panjang Jinggan siapa sih?"
Lalu si kecil berambut keriting ini menghela napas, tampak berpikir keras. Jari jemarinya mulai menghitung serangkaian nama yang keluar dari mulutnya.
Haha.. apakah saya dibodohin? Ketika tau bahwa ada sembilan nama yang dia sebut.
"Ken Ayu Dewi Rengganis Luh Jinggang Diah Pitaloka..."
Oke, saya missed satu nama. Saya lupa, tapi yang saya ingat semua berjumlah sembilan, karena saya bertanya berkali-kali.
"Nama Nanda siapa?" lanjut saya. "Kalau Sultan?" Haaa... saya ngga tau diri. Ini namanya penyiksaan. Mungkin saya bisa dituntut KPAI kalo menyuruhnya mengeluarkan serentetan nama-nama unik yang belum pernah saya denger sebelumnya. Lalu saya suruh mengulanginya lagi. Lalu saya cerita ke temen-temen saya, dan mereka akan bertanya langsung pada Jinggan. Muwahhaaa.. maafkan, Mbak Puput... *saya ngga tau kenapa nama saya berubah menjadi Mbak Puput di Pulau Sapudi ini...*
Well, ternyata ketiga bocah Sapudi ini sudah menurunkan reputasi Rikian!! Mungkin karena Pak Harto sendiri orangnya nano-nano -misterius, aneh, unik, ngga jelas, absurd- maka beliau tidak akan rela jikalau anak-anak kecilnya hanya bernama sesimpel Dwi Putri, seperti saya, haha.... Dan dari sekian banyak nama yang disebut, saya hanya bisa ingat satu nama, si Tengah-Nanda yang menurut saya keren sekali: Aruki. Sounds soooo alien. Japanese alien. Hehe.. Just like Kal-el Coppola Cage, anak om Nicolas Cage, yang diambil dari nama Kripton-nya Clark Kent, si Superman. Repot banget jadi anak seleb.
Si 'Aruki' ini juga yang selalu rajin mengingatkan saya untuk berlibur kembali ke Sapudi suatu hari nanti. Waah, rasanya gimanaaaa gitu terdengar di telinga saya. Apalagi dia menyatakan sebanyak tiga kali... Haha... Apalagi juga, ketika saya ingat rasanya naik rodeo boat dari Kalianget ke Sapudi... Waseeek...
Well, Aruki... gosipnya kamu punya 'kemampuan' lebih seperti Pak Harto, yaa semoga bermanfaat pada tempat yang semestinya, em.. sejujurnya sih, kalo boleh saya bilang, lebih asik jadi fotografer lhooo daripada dukun togel :)
*postingan-desperate-housewives karena bikin note tentang perjalanan Sapudi ngga jadi-jadi... poor me..
namanya gak menggambarkan asalnya ya....
BalasHapuskeren...keren...
b.u