Jadi ceritanya seminggu yang lalu saya baru pulang dari media trip. Istilah ini pasti sangat familiar buat mereka yang bekerja di industri media informasi. Media trip ini ajang berkumpulnya beberapa orang yang berasal dari media cetak atau televisi untuk satu penugasan yang sama. Dan ya, media trip ini sifatnya selalu free. Dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga ada uang saku. :)
Media trip saya ini juga ngga sengaja sih. Awalnya karena keberuntungan menang sayembara nulis dari panitia Festival Teluk Jailolo. Kemudian setelah beberapa kali ditelfon oleh Idea Production, EO yang mengurus festival ini, saya diberitahu akan bergabung dengan rombongan media. Well, bersyukur sih, karena at least saya ngga perlu sendirian kemana-mana. Hahaha. I was not in the mood to traveled alone.
So, jadilah saya mengalami media trip untuk pertama kali. Yang jelas, ketika di bandara Soekarno Hatta, saya sendirian celingukan di boarding room. Karena emang ngga kenal siapa-siapa kecuali beberapa orang Idea Production yang merokok di luar. Yaudah deh, saya mbojo aja malem itu, minta ditemenin via sms sama si pacar.
The horrible thing, adalah penerbangan malam itu dijadwalkan pukul 01.30 WIB. Yes, dini hari. Baru pertama kali itu pula saya terbang dalam jam yang senormalnya orang tidur. Maka, ngga ada yang menarik bagi saya kecuali ingin rebahan. Terlebih ketika pesawat delayed satu jam. Mamaaa...
Sebenarnya saya sudah dibangku yang tepat. Ada beberapa orang baru tiba, salah satunya sering saya lihat lewat televisi. Dan memang ternyata itu adalah sebagian dari rombongan media undangan dari Idea. Tapi sungguh, saya sedang tidak minat berhaha-hihi. Sok kenal sok akrab. Saya cuman NGANTUK. Hingga perempuan di samping saya akhirnya mengajak bicara. Dari situ saya tahu, bahwa dia juga bagian dari undangan media cetak.
Pesawat akhirnya terbang juga sekitar pukul 3 pagi. Dan tidak pernah saya merasakan pengalaman terbang sengeri itu. Bukaaan... bukan karena turbulensi atau guncangan lainnya. Tapi, DINGIN! MasyaAllah badan saya menggigil ngga terkendali. Beruntung sebelum flight saya memutuskan untuk mengenakan kaos kaki, dan mengambil selembar syal batik pendek. Dua benda ini, bisa jadi adalah penyelamat saya selama di pesawat.
Tapi the best thing yang saya rasakan adalah ketika terbang dalam keadaan gelap gulita, maka ketika terbangun 3,5 jam kemudian, matahari sudah bersinar dimana-mana dibalik kaca jendela. Ah, biasa aja ya? Hehe, tapi saya amazed gitu... Dan semua penumpang mengeluh kedinginan! Aye! Saya ngga sendiri.
Setelah turun dari si burung besi, barulah saya berkesempatan untuk berkenalan dengan beberapa orang. Salah seorang dari mereka juga diutus seorang diri. Ada Elsara dari Wego Indonesia, yang kebetulan ternyata kami sudah kenal lewat kerja sama travel video antara Hifatlobrain dan Wego. Lalu ada Dela dari majalah Venue yang entah kenapa jam di BB-nya selalu salah. Kadang lebih satu jam, kadang kurang dari satu jam.
Oh iya, satu lagi, the amazing thing, ini adalah perjalanan saya merambah Waktu Indonesia Timur untuk pertama kalinya. Hehehe, lebay ya. Biarin.
Selain mereka berdua, ada Kang Endang dan Mas Irsyad dari Airport TV, lalu Bang Very dari majalah Liburan. Beberapa orang dari Media Indonesia dan MetroTV, yang tadi saya sebut pernah lihat di TV ternyata Marischa Prudence, eh ngga tau ini nulisnya bener apa ngga. Hahaha, pokoknya doi adiknya Chantal Delaconchetta, halah ini juga ngga tau spellingnya kayak gimana... :))
Enaknya media trip, ternyata semua fasilitas yang mendukung dengan konten berita pasti disediakan oleh pihak penyelenggara. Saya ngga perlu pusing nginep di mana, cari makan di mana, dan bahkan transportasi plus sopir pun sudah lengkap disediakan. Hahaha! Ngga perlu basa-basi terlalu lama untuk menemukan chemistry. Mungkin kalo ngga ada mereka ini, trip saya ke Jailolo bakal ngebosenin.
Tapiii, apapun pasti ada ngga enaknya. Media trip ini semuanya sudah diatur sedemikian rupa. Jadwal yang disusun juga alamakjang padetnya. Belum tentu, bisa jalan dan melakukan eksplorasi sendiri. Tapi yah, itu tadi, saya lagi ngga mood jalan sendiri. Lagian, seneng aja, akhirnya bisa ngerasain media trip. Berasa jurnalis beneran deh yaaa... Hehehe...
Modus Manja Team... Dan foto low res banget dari Bang Very :) |