Oh yes! Bulan Juni kemarin saya sempet 'nyasar' bareng Ayos, Nurul dan Nuran ke Pulau Sapudi. Kenapa bisa nyasar? Karena, sejatinya, misi traveling saat itu adalah nowhere to go. Alias bingung mo kemana. Madura memiliki 70 pulau lebih sodaraaa, dan akhirnya kapal kayu-goyang dombret membawa kami ke salah satunya, yaitu Sapudi.
Dan terima kasih karena saya diajak mengelilingi pulau kecil itu, diasupi banyak cerita rakyat oleh Pak Harto, seorang paranarmol desa :) Dari kisah Adi Poday hingga kuda terbang. Dari ramuan Madura hingga ramalan cinta abal-abal.
Dan malam ini saya punya PR menulis sapi kerap... dan taukah Anda, bahwa sejarah mengatakan karapan sapi itu berasal dari Pulau Sapudi, pulau penghasil sapi berkulit merah... Ketika anak-anak kecil jaman dahulu hobi bermain balap sapi di pinggir pantai... dan ya saya rasa saya pernah melihat pantai itu... Garis horizonnya yang lurus, memisahkan laut dan langit... Tidak ada pasir putih di sana, tapi biru langitnya susah diabaikan begitu saja...
Maka pengalaman nyasar itu, sedikit banyak membantu saya bersahabat dengan keyboard laptop menyelesaikan pekerjaan rumah ini sedikit demi sedikit. Entah bagaimana hasilnya nanti, tapi yap, things happen for a reason. Always. :)
*hikmah nyasar*
Dan malam ini saya punya PR menulis sapi kerap... dan taukah Anda, bahwa sejarah mengatakan karapan sapi itu berasal dari Pulau Sapudi, pulau penghasil sapi berkulit merah... Ketika anak-anak kecil jaman dahulu hobi bermain balap sapi di pinggir pantai... dan ya saya rasa saya pernah melihat pantai itu... Garis horizonnya yang lurus, memisahkan laut dan langit... Tidak ada pasir putih di sana, tapi biru langitnya susah diabaikan begitu saja...
Maka pengalaman nyasar itu, sedikit banyak membantu saya bersahabat dengan keyboard laptop menyelesaikan pekerjaan rumah ini sedikit demi sedikit. Entah bagaimana hasilnya nanti, tapi yap, things happen for a reason. Always. :)
*hikmah nyasar*